Jumat, 04 Maret 2022

2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1-5

 


2.2.a.4.1.a. Eksplorasi Konsep - Kasus 1-5

KASUS 1

A. Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas.

Tentu sudah bisa ditebak kondisi yang sedang dialami oleh Bapak Eling adalah adanya tekanan dari beberapa keadaan atau bisa dibilang stres. Ada beberapa tanggung jawab yang harus dipikirkan dan diselesaikan secara bersamaan.  Hal ini menjadikan keadaan sensitif sehingga mudah menyulut emosi pak Eling, jika ada suatu hal yang menyimpang dari apa yang sudah ditugaskan membuat pak Eling mudah untuk marah. 

2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

Hal yang dapat dilakukan Bapak Eling untuk membantu mengatasi tingkat emosinya yaitu dengan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) sambil mengembangkan kompetensi kesadaran diri (self awareness). Caranya terlebih dahulu Bapak Eling menyadari kondisi diri atau perasaan apa sebenarnya yang sedang dialaminya, apakah perasaan khawatir, kecewa, sedih, atau takut. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menerapkan kesadaran penuh (Mindfulness) dengan metode STOP yaitu: (1) Stop (berhenti, hentikan apapun aktivitas yang dilakukan); (2) Take a Deep Breath (Tarik napas dalam, sadari napas masuk, sadari napas keluar); (3) Observe (Amati, mengamati apa yang dirasakan oleh tubuh kita); (4) Preceed (lanjutkan, melanjutkan kembali aktivitas dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif. Dengan melakukan hal ini maka Bapak Eling akan merasa lebih baik karena tingkat emosi akan berkurang dan kesadaran diri akan meningkat. Perasaan ini akan berdampak pada saat melakukan aktivitas dengan lebih santai, tenang dan mengurangi beban pikiran. Dengan memahami dan melakukan konsep kesadaran penuh "STOP" maka bapak Eling  akan dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih baik.

3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jika saya menjadi Bapak Eling pertama yang alan saya lakukan tentu menanyakan kepada Diana mengapa Diana melakukan hal tersebut. Kemudian saya akan memanggil Diana keluar kelas dan mencoba mengajak Diana untuk sharing atau ngobrol terkait sikap yang telah dia lakukan. 


KASUS 2

B. Selesai kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan harinya. Keesokan paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat. 

1. Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Situasi yang tengah dihadapi oleh Bapak Eling tentu adalah kerepotan karena beban tanggung jawab tehadap kegiatan yang harus diselesaikannya yang menyangkut koordinasi bersama dengan guru-guru lain. Karena fokus pak Eling saat ini adalah menyelesaikan proposal yang harus selesai lusa karena harus diserahkan kepada kepala sekolah. Karena keteteran pak Eling lupa akan tanggung jawab utamanya  yaitu memberikan pembelajaran maksimal untuk murid. Menyelesaikan pekerjaan secara bersamaan dapat memicu tingkat stres seseorang. Tubuh menjadi lelah justru pekerjaan tidak dapat diselesaikan secara optimal.  

2. Penerapan kompetensi pengelolaan diri dengan latihan berkesadaran penuh teknik STOP untuk mengembalikan fokus pada suatu pekerjaan. Bapak Eling dapat menarik nafas secara lebih dalam. Pada saat menarik dan membuang napas panjang, kita melepaskan ketegangan dan mengaktifkan saraf parasimpatik sehingga tubuh berada dalam fase “istirahat” dan “mencerna” yang akan meredakan ketegangan, memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. Bapak Eling akan merasa lebih tenang. Kondisi tubuh yang lebih tenang akan membantu Bapak Eling  untuk fokus kembali pada pekerjaannya.

3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jika saya menjadi bapak Eling, tentu saya tidak akan menyelesaikan pekerjaan saya seorang diri, saya akan mengajak team saya untuk bekerja sama. Sehingga pekerjaan pribadi saya terkait persiapan mengajar tidak kacau. 


KASUS 3

C. Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.

1. Apakah situasi  yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.

Dalam kasus sebelumnya Bapak Eling juga sempat stres dengan beberapa tuntutan tugas yang sedang beliau jalani. Bapak eling seharusnya bisa bersikap objektif terhadap apa yang sedang dialami oleh muridnya. Namun Bapak eling justru menilai muridnya dari sudut pandang beliau sendiri. Padahal murid sedang mengalami stres karena jadwal latihan yang padat dan tuntutan akademik yang harus diselesaikan. 

2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

Disituasi tersebut bapak Eling sebaiknya mengesampingkan sejenak situasi kelas, atau masalah kepanitian 17 Agustus. Lebih baik dengan kesadaran penuh betul-betul sadar dan fokus pada situasi murid ( mindfullness). Bisa dimulai dengan berempati terhadap murid, ketika si murid mengemukakan alasanya sebaiknya arahkan seluruh perhatian kepada anak tersebut. Lakukan tehnik STOP agar kondisi Bapak Eling bisa rileks sejenak untuk membantu lebih mudah mencerna dan tetap tenang menghadapi situasi tanpa perlu menghakimi sang anak. 

3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Saya akan mengajak sharing kepada anak tersebut, apa yang menjadi kendala dan permasalahan nya. Kemudian mencoba menuntun anak untuk menemukan solusi dan mengingatkan akan tanggung jawabnya. 


KASUS 4 

Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta wakil  Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.

1. Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.

Situasi yang dihadapi Bapak Eling tentu sudah bisa diprediksi yaitu sangat kewalahan/ kerepotan dan bisa jadi semakin tertekan. Karena sudah tergambar jelas bagaimana rencana –rencana yang sudah tersusun dan harus diubah kembali. 

2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

Kompetensi yang diperlukan oleh Bapak Eling adalah resiliensi yaitu Bapak Eling perlu mengembalikan dirinya dalam kesadaran penuh. Teknik STOP dapat membantunya bersikap lebih responsive terhadap

situasi.  Bahkan hal ini bisa dilakukan ketika beliau menghadapi kepala sekolah. Yaitu menarik nafas penuh dan menghembuskan. Ketika Bapak eling dalam kondisi tenang dan berkesadaran penuh beliau lebih dapat mengungkapkan apa alasan yang melatarbelakangi hal-hal yang diputuskan dalam proposal tersebut. 

3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Tentu saya akan melakukan komunikasi dengan Kepala Sekolah dengan tujuan untuk berdiskusi. Saya akan menjelaskan tantangan yang akan dialami jika harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara.


KASUS 5

Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa  acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. 

1. Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

Bapak Eling merasa kewalahan akan beberapa tugas dan tanggung jawabnya, beliau juga merasa bahwa kinerjanya mengalami penurunan. Beliau merasa beberapa tugas diluar tupoksi menjadi guru sangat menyita waktu. Hal ini mendorong beliau untuk membuat surat pengunduran diri. 

2. Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan salah satunya penerapan kompetensi pengambilan keputusan yaitu STOP . Hal ini bisa dipraktekkan Bapak Eling agar lebih bersikap tenang dan rileks dalam menghadapi situasi.  Salah satu strategi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yang bisa dilakukan Bapak Eling adalah dengan POOCH 

a. PROBLEM / MASALAH

Masalah saya. Saya ingin sekali berkontribusi, tetapi seringkali tidak realistis. Beban berada di luar kemampuan saya mengelolanya.

b. OPTION / ALTERNATIF PILIHAN

Saya dapat mengomunikasikan kepada pimpinan untuk mempertimbangkan beban kerja saya di luar mengajar.

Saya dapat belajar untuk memprioritaskan tugas-tugas saya. Sehingga saat sudah tidak dapat saya tangani, saya dapat alihkan wewenang saya.

c. OUTCOMES/ HASIL atau KONSEKUENSI

Negatif:

Saya bisa kehilangan jabatan saya.

Saya mungkin bisa kehilangan perasaan kalau saya dibutuhkan orang lain.

Saya kehilangan fasilitas-fasilitas yang menyertai jabatan saya.

Positif:

Saya dapat fokus pada apa yang sedang saya kerjakan.

Saya dapat belajar untuk memperdalam keterampilan yang sudah saya kuasai, sehingga kualitas semakin baik.

d. CHOICES/ PILIHAN KEPUTUSAN

Saya dapat melakukan negosiasi terhadap tugas-tugas yang sedang saya kerjakan.

Saya sadar, pindah tempat kerja tidak membuat saya bebas dari masalah.

Sebaiknya memang saya mulai belajar untuk menghadapi masalah dan tantangan yang saat ini saya temui.

e. HOW / BAGAIMANA

(Bapak Eling dapat terus mengevaluasi, sejauh mana efektivitas pengambilan keputusan yang dibuatnya).

3. Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Saya akan melakukan evaluasi diri, apa yang sebenarnya saya butuhkan dan apa yang mampu saya lakukan. Mencoba mencari solusi terbaik dari permasalahan yang dihadapi. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGERTIAN CERKAK, CIRI, DAN UNSUR-UNSURNYA-BAHASA JAWA-KURMER-KELAS 9

PENGERTIAN CERKAK, CIRI, DAN UNSUR-UNSURNYA   Mengutip jurnal Karakter dalam Preman, Antologi Cerkak Karya Tiwiek SA dan Implikasinya Te...