Rabu, 24 November 2021

EKSPLORASI KONSEP-BERBAGI TUGAS KESIMPULAN TENTANG INKUIRI APRESIATIF

 

1.3.a.4.2. Eksplorasi Konsep - Berbagi Tugas Kesimpulan tentang Inkuiri Apresiatif



Apa saja yang menurut Anda menjadi informasi utama dalam bacaan dan video yang disajikan?

Informasi utama dalam bacaan dan modul yang disajikan yaitu tentang visi yang ingin dicapai serta bagaimana langkah yang harus dilakukan untuk mencapai visi tersebut. Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, kita perlu melakukan sebuah proses perubahan dengan menerapkan pendekatan atau paradigma Inkuiri Apresiatif (IA) atau pendekatan yang berbasis kekuatan. Inkuiri Apresiatif dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan kolaboratif yang membawa perubahan suatu sistem atau komunitas. David Cooperrider menyatakan bahwa pendekatan IA dapat membantu mengembangkan potensi inovasi dan kreativitas serta tanpa objek dengan cara yang tidak dapat dilakukan manajemen perubahan yang biasa.      Manajemen biasa hanya menitikberatkan pada masalah yang terjadi dan apa yang salah dari proses tersebut untuk diperbaiki. Namun IA fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan tanpanya untuk mencapai kekuatan tertinggi. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan. Dalam implementasinya IA di mulai dengan menggali hal-hal positif yang dimiliki, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki. Inilah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti dalam menerapkan perubahan sesuai dengan visi yang telah  impikan berdasarkan tahapan BAGJA. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama  . Pada tahap ini, merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait dengan perubahan apa yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua,  Ambil Pelajaran  . Pada tahapan ini, berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di sekolah dan pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga,  Gali Mimpi  . Pada tahapan ini, dapat menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di sekolah. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga,  Jabarkan RencanaDalam tahapan ini, dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir,  Atur Eksekusi  . Di bagian ini, memutuskan langkah-langkah yang akan dilakukan, siapa yang akan terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi secara perlahan-lahan.

Informasi apa yang paling dapat membantu Anda dalam peran sebagai guru penggerak kelak?

Pendekatan inkuiri apresiatif Sangat membantu Peran guru Penggerak hearts penerapan Pembelajaran Yang berpusat PADA murid DENGAN memperhatikan kekuatan Yang dimiliki Oleh masing-masing murid. 

GALERI WALK -PEMETAAN KEKUATAN-GURU PENGGERAK


 

Rabu, 17 November 2021

1.1.A.6 REFLEKSI FILOSOFIS PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA

 

 


1.1.A.6 REFLEKSI FILOSOFIS PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA 

Tujuan Pembelajaran Khusus: Memikirkan refleksi pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai pengetahuan dan pengalaman baru dalam pembelajaran.

Nama : Nur Isnaeni         

Kelas : I/ Angkatan 4         

Asal : Kabupaten Magelang            

 

1.    Apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

Pengetahuan dan pengalaman baru setelah mendalam mendalami pemikiran-pemikiran KHD serta dari fasilitator dan pengajar berlatih adalah saya tersadarkan bahwasanya adalah proses membimbing segala kodrat yang dipelajari pada anak-anak sehingga dapat mencapai titik keselamatan dan kebahagiaan yang-tingginya. Dalam hal ini menuntun bukan pada kodrat dasarnya tapi menuntun untuk memperbaiki tingkah lakunya. Seorang pendidik dalam kegiatan pembelajaran harus memiliki banyak cara ,bersabar dan ikhlas untuk dapat menghasilkan generasi yang baik dan luar biasa. Pendidikan juga merupakan upaya untuk memenuhi kodrat kebutuhan tumbuh kembang anak.Sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantar yaitu "Menghamba pada anak.Menghamba ini tidak dapat diperlakukan semena-menanya,  tapi pendidikan harus berorientasi pada kebutuhan anak sehingga anak dapat berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya agar menghasilkan budi pekerti, atau watak atau karakter yang sesuai dengan cita-cita luhur bangsa. Budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat.Budi pekerti yang dimaksud adalah bahwa pendidikan dapat memanusikan manusia menuju perbuatan yang baik. KHD juga mengungkapkan bermain merupakan kodrat anak, permainan anak itulah pendidikan. Dalam hal ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegrasi dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain.Budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat.Budi pekerti yang dimaksud adalah bahwa pendidikan dapat memanusikan manusia menuju perbuatan yang baik. KHD juga mengungkapkan bermain merupakan kodrat anak, permainan anak itulah pendidikan. Dalam hal ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegrasi dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain. Budi pekerti merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga/semangat.Budi pekerti yang dimaksud adalah bahwa pendidikan dapat memanusikan manusia menuju perbuatan yang baik.KHD juga mengungkapkan bermain merupakan kodrat anak, permainan anak itulah pendidikan. Dalam hal ini pendidik harus memahami bahwa kodrat anak adalah bermain sehingga pembelajaran bisa diintegrasi dengan bermain sambil belajar atau belajar sambil bermain.

2.    Apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini? 

saya dalam menerapkan pengetahuan dan kekuatan baru yaitu semangat untuk berubah dan berbenah. Serta berkolaborasi dengan teman sejawat, kepala sekolah dan berbagai pihat terkait agar ilmu baru terkait filosofi Ki Hadjar Dewantara bisa diterapkan di lingkungan sekolah. Karena tidak mungkin saya menerapkan seorang diri tanpa dukungan dari berbagai pihak. 

3.    Apa hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?

Yang perlu saya perbaiki agar dapat menerapkan pengalaman baru ini adalah pola pikir saya atau “mindset”. Selama ini saya mengajar hanya sebatas mentransfer ilmu, tidak sesuai dengan kodrat zaman dan kodrat alam. Selain itu terbentur juga dengan sistem pendidikan di negara kita yang menitikberatkan hasil akhir. Hal tersebut menjadikan kita para pendidik mau tidak mau mengajar harus sesuai target yang ditentukan. yang praktik pada karakter hanya sebatas pembelajaran yang tertuang di RPP, namun kenyataannya lemah dalam. Tuntutan-tuntutan kompetensi itu justru menimbulkan banyak tekanan baik bagi guru maupun peserta didik, sehingga konsep belajar bebas tidak sama sekali dalam proses pembelajaran.  Hal ini yang menjadi dasar saya harus mengubah pola pikir saya agar saya bisa menerapkan ilmu dan pengetahuan baru.

 

4.    Apa perubahan nyata yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara?

    Perlahan namun pasti saya akan menerapkan salah satu pemikiran KHD yaitu Merdeka belajar dan memanusiakan manusia. Untuk menghasilkan peserta didik yang merdeka dalam belajar tentu harus berawal dari guru yang merdeka juga. Langkah awal yang akan saya lakukan yaitu: 

  • Membuat RPP sendiri dengan menentukan dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik sehingga tujuan akhir dari pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal sesuai keadaan di lapangan. Karena kenyataan yang terjadi selama ini, kami para guru khususnya saya seringnya copy-paste RPP dari MGMP saja, padahal kondisi dan karakteristik peserta didik masing-masing sekolah berbeda. 
  • Memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menentukan cara belajar mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mereka berhak memilih cara dan metode belajarnya sesuai dengan karakter dan tingkat kemampuannya. Saya tidak akan menuntut peserta didik untuk mencapai kompetensi seperti yang saya inginkan, biarlah mereka berproses dan berkembang sesuai kodratnya. 
  • Selalu melakukan refleksi di setiap akhir kegiatan pembelajaran. 
Terima kasih. 

 

Selasa, 16 November 2021

KONEKSI ANTAR MATERI NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK


Assalamualaikum Wr.,Wb.

Saya merupakan guru penggerak angkatan 4 Kabupaten Magelang, pada kesempatan ini akan mencoba menambahkan koneksi antar materi nilai dan peran guru penggerak.

                                                          

1. Apa yang anda pahami mengenai nilai dan peran guru penggerak?

Guru penggerak   harus mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid. Dalam hal ini guru penggerak memiliki peran penting dalam menumbuhkan kemandirian tidak ber g antung pada orang lain, mampu membangun pola pikir , mampu membangun dan melaksanakan pembelajaran yang berlebihan pada murid. Guru penggerak juga harus mampu berkolaborasi dengan rekan-rekan guru lainnya dalam mewujudkan merdeka belajar. Guru penggerak merupakan guru-guru pilihan yang tergerak hati untuk ikut andil dalam kemajuan pendidikan, kemudian mau bergerak bersama, dan menggerakkan seluruh ekosistem satuan pendidikan. Selain itu, guru penggerak mampu menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan. Mereka layaknya lilin/obor perubahan di setiap  unit pendidikannya, bahkan di luar unit pendidikan yaitu masyarakat luas.

2. Apakah ada keterkaitan antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara? jelaskan!

Ada keterkaitan erat antara nilai dan peran Guru Penggerak dengan Filosofi Ki Hadjar Dewantara. Dalam pemikiran filosofi KHD, hal yang paling utama   dalam pendidikan adalah menghamba pada murid atau pusat pendidikan pada murid . Kita sebagai guru harus mampu memahami apa yang diperintahkan oleh murid. Dalam menghamba di sini kita juga harus paham bahwa menjadi pendidik merupakan panggilan jiwa. KHD  mengibaratkan pendidik layaknya seperti petani yang merawat tanaman, dalam merawat di perintah ketlatenan dan kesabaran serta tanggung jawab. Karena jika kita abai tentu hasil yang didapat tidak bisa maksimal. Dengan kata lain, kita harus memahami  bahwa pendidikan sangat dipengaruhi oleh perlakuan guru mereka terhadap murid.Kita harus memperlakukan murid sesuai kodratnya, baik kodrat alam maupun kodrat zaman. Pada akhirnya seorang guru penggerak   harus selalu mendidik murid menjadi manusia yang baik,budi dan pekertinya. Serta tujuan akhir yang dicapai adalah memanusiakan manusia.

3. Ingat kembali refleksi diri Anda pada bagian Refleksi Terbimbing serta ilustrasi yang sudah Anda buat pada Demonstrasi Kontekstual (sebagai gambaran Anda). Apa strategi yang bisa Anda lakukan untuk mencapai nilai tersebut? 

Untuk mencapai nilai mandiri, kolaboratif, berpihak pada murid, inovatif dan reflektif maka strategi yang saya lakukan adalah semangat untuk belajar, percaya diri tetap optimis dan terus membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang terlibat.

4.Siapa saja pihak yang dapat membantu Anda dalam mencapai gambaran diri Anda di demo kontekstual tersebut? Seperti apa dari?

Pihak yang dapat membantu saya dalam mencapai nilai dan peran guru penggerak yaitu keluarga, kepala sekolah, dan rekan sejawat . Bagi saya keluarga memiliki peran yang sangat penting, karena semua hal dimulai dari rumah, selanjutnya sebagai pemangku jabatan tertinggi disekolah, kepala sekolah juga memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkan nilai-nilai dan peran guru penggerak. Kemudian rekan sejawat, tanpa dukungan dan kolaborasi dengan rekan sejawat maka nilai dan peran guru penggerak tidak akan maksimal. 

Semoga bermanfaat.


 

Senin, 15 November 2021

REFLEKSI KRITIS PEMIKIRAN KHD

 REFLEKSI KRITIS PEMIKIRAN KHD

Assalamu'alaikum wr wb

Salam guru penggerak, perkenalkan saya Nur Isnaeni, CGP Angkatan 4, dari Kab. Magelang. Di sini saya akan menyampaikan refleksi kritis pemikiran KHD tentang pendidikan. Hal ini merupakan salah satu tugas dari CGP.

Menurut KHD Pendidikan dan Pengajaran memiliki makna yang berbeda, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pendidikan (oping) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. 

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih budaya dalam masyarakat. 

Tujuan pendidikan menuntun kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Guru sebagai pendidik hanya membimbing tumbuh /hidupnya kekuatan kodrat pada anak agar dapat memperbaiki lakunya(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya ddkodrat anak”

Dalam proses menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak,mereka harus beri kebebasan. Guru (pamong ) memberikan tuntunan agar anak menemukan dalam kemerdekaan namun tetap memberikan agar mereka tidak kehilangan arah yang dapat membahayakan diri mereka. 

Pendidik juga harus terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pesan KHD “waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan terlebih dahulu terlebih dahulu hal-hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia memiliki potensi budaya yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Dasar pendidikan anak berhubungan dan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berhubungan dengan alam dan lingkungan tempat anak tinggal. Guru harus mampu menggali potensi lingkungan dalam proses pengembangan bakat anak agar anak mampu menghadapi berbagai masalah kehidupan. 

Kodrat zaman berhubungan dengan perubahan zaman, kapan saat anak tersebut lahir dan hidup di zamannya. Guru harus siap beradaptasi dengan perubahan zaman dalam proses mendidik anak. 

Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).

KHD menjelaskan keluarga menjadi tempat utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak, keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua sera tempat berinteraksi sosial. Orang tua berperan sebagai guru, penuntun dan pemberi teladan dalam pertumbuhan karakter baik .

Proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KH Dewantara adalah 

  1. Merdeka (tanpa ada tekanan) namun tetap dalam tuntunan dan Arah.
  2. Menghargai Keragaman (karena setiap individu adalah unik)
  3. Berkesinambungan 
  4. Menghamba pada murid (pusat pada murid) 

Pemikiran KI Hajar Dewantara 

Ing Ngarsa Sun Tuladha

Seorang guru menjadi teladan atau teladan baik bagi siswanya dari segi pemikiran dan tindakan. 

Ing Madya Mangun Karsa

Seorang guru ketika berada ditengah-tengah murid harus bisa memotivasi memberikan semangat agar siswa mau berkarya.

Tut Wuri Handayani

Seorang guru haru merupakan dorongan untuk mendorong para siswa agar maju dan berprestasi. 

Yang akan saya lakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud

1. Meluruskan niat semata-mata untuk ibadah guna memberikan pendidikan yang terbaik bagi generasi bangsa. 

2. Berusaha memahami karakter peserta didik melalui pendekatan personal dan komunikasi aktif dengan orangtua/wali murid

3. Bereksplorasi untuk menemukan media dan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik. 

4. Mengajak guru lain untuk berpartisipasi aktif menjadi pembelajar merdeka.

5. Berkolaborasi dengan guru, kepala sekolah dan pemangku kebijakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang berpusat pada peserta didik. 

Guru bergerak Indonesia maju!




PENGERTIAN CERKAK, CIRI, DAN UNSUR-UNSURNYA-BAHASA JAWA-KURMER-KELAS 9

PENGERTIAN CERKAK, CIRI, DAN UNSUR-UNSURNYA   Mengutip jurnal Karakter dalam Preman, Antologi Cerkak Karya Tiwiek SA dan Implikasinya Te...